Rabu, 17 Desember 2014

F.U.D.C

selaku pengasuh kedua pada tahun 2000 dan daerah ini dikepalai oleh putra beliau M.H. Tsaqib. Awalnya daerah C seperti daerah-daerah yang lain (daerah A dan B) yakni salaf juga. Namun setelah beberapa tahun kemudian ada penambahan dan perubahan dalam aktivitas kesehariannya, semisal dalam pendidikan yang diajarkan. Jika sebelumnya hanya materi-materi keagamaan yang diberikan, kini ditambah dengan materi-materi pelajaran umum. Namun semua itu dilakukan bukan semata-mata ingin melebur tradisi lokal(salaf) yang telah mengakar kuat berada dalam diri pesantren, melainkan semua itu dilakukan karena ada beberapa faktor yang sangat berkaitan dengan kemajuan Islam dan pesantren itu sendiri.
pertama; Penyesuaian terhadap zaman, dalam hal ini kita bisa mengibaratkannya dengan mukjizat yang telah diberikan kepada para Nabi. Yang mana mukjizat itu diberikan menurut keadaan yang sedang terjadi di kehidupan Nabi yang telah dimaksud, misalnya Nabi Musa A.S diberi mukjizat berupa tongkat yang bisa berubah menjadi seekor ular raksasa untuk membinasakan ular-ular sihir ciptaan orang-orang kafir, dan mampu membelah lautan. Karena pada zaman itu musuh -musuh beliau sangat hebat, handal dalam Ilmu sihir . Nabi Isa juga demikian, beliau diberi mukjizat yang bisa menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan orang mati sehingga membingungkan semua pakar medis dikala itu. Begitu pula pada diri Nabi akhiruzzaman (Muhammad SAW) diberi mukjizat berupa sebuah kitab AL-Quran karena pada zaman itu orang quraisy (non muslim) sangat hebat dalam Ilmu sastra dan mahir sekali dalam melantunkan syair-syair.
Kedua; karena dizaman sekarang, umat Islam sangat ketinggalan dalam ilmu umum atau yang lebih tepatnya kita kenal dengan sebutan IPTEK, sehingga mereka kurang begitu memahami tentang perubahan zaman yang begitu cepat dan dan menyulitkan jika hanya bermodalkan pengetahuan agama saja tanpa disertai ilmu yang selainnya, semisalkan ilmu perekonomian untuk bidang bisnis dan lain sebagainya. Melihat semua itu bukan tidak mungkin umat Islam pada zaman sekarang sangat mudah ditipu dan dibodohi karena melihat keterbelakangannya dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat menguasai kehidupan.
Ketiga; Pesantren ini mempunyai sebuah cita-cita yang begitu tinggi untuk anak didiknya, yaitu menginginkan seluruh anak didik menjadi seorang manusia yang akademis, berwawasan global serta beakhlakul karimah dalam menjalankan kehidupannya setelah hidup bermasyarakat.Karena itulah pon-pes Fatihul Ulum ini (daerah C) dalam menjalankan semua programnya tetap berpegang teguh pada prinsip utama(Islam Kaffah) yang telah atau akan membawanya kejenjang berikutnya menjadi lebih dewasa dalam menghadapi segala bentuk Trend Global dan kultur barat yang telah menunggu dihadapan kita. MUHAFADZOTUH ALAQODIMISSHOLIH WAL AKHDU ALAJADIDILASHLAHa Mempertahankan hal lama yang baik dan memetik hal baru yang lebih baik. Inilah motto yang menjadi asas bagi pon-pes Fatihul Ulum dalam menyikapi arus zaman. Dalam perubahan ini Fatihul-Ulum tidak serta merta berubah dengan sendirinya namun semua itu tidak lepas dari hasil kerja keras M.H.Tsaqib selaku kepala daerah di daerah C. Beliau ini tipe orang pekerja keras dan tidak mudah menyerah begitu saja. Sehingga beliau sering berkata kepada anak didiknya Apapun yang orang lain bisa kita pun harus bisa bahkan beliau bisa dikatakan kunci kesuksesan daerah C. Ibaratkan kesebelasan sepak bola seperti halnya prancis yang dikapteni oleh Zinedine Zidane. Bisa dikatakan peran beliau di daerah C tak ubahnya peran Zidane di perancis. Berkat peran dan kerja keras beliau serta kekompakan seluruh jajaran pengurus dan asatid, daerah C berubah begitu cepat dan baik sehingga dapat membuka program study umum seperti SMP,MA, leskomputer, pengembangan koppotren, perpustakaan, organisasi madink, organisasi MHI {master hukum IXAFA }, pengelolaan sapi perah yang susunya sudah menyebar hampir seluruh kota kota di jember khususnya kota tanggul.
Daerah C terletak di depan kediaman pengasuh kedua PPFU , disana terdapat bilik yang jumlahnya 8 buah berukuran 8 M. Di sebelah kanan terdapat musholla dan disebelah utara musholla terdapat pengembangan koppotren,sedangkan disebelah selatannya terdapat satu bilik yang menjadi tempat kepala daerah, dan disebelah timur bilik no.5 dapat sebuah ruangan yang bisa menjadikan santri Fatihul Ulum meluangkan waktu darikejenuhan(lab komputer),di antara bilik 7 dan 8 juga ada sebuah ruangan yanga gak luas di sanalah santri menghilangkan rasa bosan setelah seharian belajar kitab kuning dan menambah pengalaman hidup dan memperluas wawasannya ( perpustakaan ), Dilantai dua terdapat 4 ruangan yang ber-ukuran 8×9 M. Diruang pertama menjadi pusat segala aktifitas yang sangat berpengaruh di daerah C (kantor) , sedangkan ruangan 2,3,4 adalah tempat dimana proses belajar-mengajarkan materi umum dilakukan(SMP.MA). Namun jangan beranggapan dengan adanya perubahan ini Fatihul Ulum tidak lagi memperjuangkan agama Islam, justru dengan adanya hal ini Fatihul Ulum ingin lebih sempurna dalam memperjuangkan agama Islam, dengan artian salaf dan umum sama-sama dijalankan. Tidak ada alasan untuk menolak sebuah kemajuan dalam bentuk apapun, lepas dari modern atau salaf, selama hal itu membuat sesuatu yang lebihbaik atau lebih mashlahat bagi kehidupan dunia dan akhirat kita, kenapa tidak? HIDUP ADALAH TANTANGAN, MAKA HADAPILAH. Keadaan suatu kaum tidak akan penah berubah, kecuali kaum itu sendiri yang ingin merubahnya, begitu juga sebaliknya Islam tidak akan pernah maju, kecuali orang Islam itu sendiri yang ingin maju.

0 komentar:

Posting Komentar