Rabu, 17 Desember 2014

Fatihul Ulum

FUDA ( Fatihul Ulum Daerah A )

KH. Abdul Hannan mulai membangun pondok pada sekitar 1930 dan di daerah A inilah awal mula Fatihul Ulum didirikan, daerah ini lebih dikenal dengan sebutan duk adek ( pondok depan ), sampai sekarang daerah ini masih menggunakn pendidikan salaf, sebenarnya daerah A mempunyai relation dengan sejarah Fatihul Ulum.


FUDB ( Fatihul Ulum Daerah B )

Sekitar tahun 1960-an Fatihul Ulum mulai naik daun sehingga menyebar tercium sampai ke kota-kota di luar jawa, karena Fatihul Ulum dapat melahirkan bibit-bibit santri yang genius dan peka terhadap bidang agama.Pada masa itulah Fatihul Ulum di landa kebanjiran santri, yang berakibat asramanya tidak memadai. Sehingga satu bilik {kamar} yang berbentuk persegi berukuran tiga meter, minimal berisi 25 anak.
 Melihat kondisi demikian beliau yang berprokurasi penuh di Fatihul Ulum {Alm K.H. ABD Hannan}berkeinginan membangun asrama tambahan. Di tahun 1968 M. Beliau mewujudkan keinginannya membangun asrama baru yang terletak di sebelah selatan musholah yang kini kerap di sapa daerah B.
Asrama ini {daerah B} memiliki dua lantai, di lantai pertama terdapat 11 bilik, dua di antara di jadikan kantor dan kediaman Mas ABD Djalil yang pada saat ini tengah menjadi kepala asrama ini {daerah B}. Beliaulah {Mas ABD Djalil}sekarang berprokurasi atas apa apa yang terjadi pada asrama ini.
Mas ABD Djalil adalah sosok insan yang bertanggung jawab dan konsukwen dalam setiap waktu yang menjadi kewajibannya misalnya dalam mengajar, mendidik. Beliau tidak pernah korupsi akan waktu, karena beliau menginginkan seluruh santrinya menggunakan waktunya untuk belajar dan belajar.Sebab itulah beliau lebih suka santrinya ulet belajar dari pada beribadah sunnah, hal ini sangat ittifak{cocok} dengan sebagian perkataan Ulama’ salaf {kuno}” Belajar itu lebih utama dari pada beribadah sunnah”, berkat kegigihan dan semangat beliau dalam mendidik santri, maka mereka-mereka yang menetap di asrama B menjadi santri yang agresif dalam bidang agama, terutama di bidang kitab. Sampai-sampai setiap kompetisi {perlombaan} yang di selenggarakan oleh kepala desa bahkan kabupaten sekalipun, tidak pernah terlintas sedikit pun kata absen untuk menghadirinya, lebih-lebih diselanggarakan oleh Fatihul Ulum.
Dilantai dua terdapat 7 ruangan, satu di antaranya di jadikan penyimpanan perkakas pondok {gudang} dan enam ruangan yang tersisa digunakan sebagai tempat melaksanakan sebagian kewajiban seperti sekolah, musyawwaroh setiap malam jum’at dan selasa, dan ditempat inilah seluruh santri Fatihul Ulum di gembleng agar menjadi tokoh-tokoh yang agresif dalam bidang Ilmu agama, di tempat ini pula Fatihul-Ulum dapat menghasilkan benih-benih profesional agama.
Jadi jika di tinjau dari bangunannya sangatlah tua, andai saja manusia mungkin sekarang sudah memiliki cucu, akan tetapi bangunan ini masih kokoh dan layak untuk di tempati. Sekarang umurnya kurang lebih mencapai 40 tahun, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa bangunan ini sangatlah kokoh semenjak didirikannya, tidak pernah ada yang namanya rehabilitasi, patutlah bangunan ini kita katakan barokah dan manfa’at.
Yang menjadi penyebab utamanya adalah, bahan-bahan yang digunakan, ini diperoleh dari sumbangan masyarakan yang ikhlas dan ridlo atas apa yang telah mereka sumbangkan, dan warna catnya tidak pernah dirubah-rubah, karena semua ini demi menghidmat hadrotussyeikh K.H. Abd. Hannan, pengurus Sarana tetap memakai warna cat yang lama {hitam,putih,biru} dan juga karena Fatihul-Ulum ingin terhindar dari arus modernisasi, ini sebagai bukti bahwa Fatihul-Ulum berpredikat salaf meski sekarang banyak terdengar “kalau Fatihul-Ulum sudah tidak salaf lagi” . Untuk lebih meyakinkan dan membuktikan bahwa pernyataan ini sangatlah meleset dari kenyataan yang ada, kini Fatihul Ulum sudah membuat progam baru yang biasa menjadi sorotan ulama’ salaf {kuno}dengan materi, praktek membaca kitab kuning dan tanya jawab ilmu alat{nahwu, sorof, i’lal} bagi santri yang menduduki kelas 3,4,5,6 ibtidaiyah.
Progam ini di aktifkan mulai awal bulan pebruari 2007 dengan modus,”mencetak santri Fatihul Ulum sebagai kader-kader ulama’ salaf” dan juga koprasi Fatihul Ulum kini telah menyediakan kitab, peralatan santri lainnya. Mungkinkah ini masih belum cukup sebagai bukti bahwa Fatihul Ulum berpredikat salaf……????


FUDC ( Fatihul Ulum Daerah C )

selaku pengasuh kedua pada tahun 2000 dan daerah ini dikepalai oleh putra beliau M.H. Tsaqib. Awalnya daerah C seperti daerah-daerah yang lain (daerah A dan B) yakni salaf juga. Namun setelah beberapa tahun kemudian ada penambahan dan perubahan dalam aktivitas kesehariannya, semisal dalam pendidikan yang diajarkan. Jika sebelumnya hanya materi-materi keagamaan yang diberikan, kini ditambah dengan materi-materi pelajaran umum. Namun semua itu dilakukan bukan semata-mata ingin melebur tradisi lokal(salaf) yang telah mengakar kuat berada dalam diri pesantren, melainkan semua itu dilakukan karena ada beberapa faktor yang sangat berkaitan dengan kemajuan Islam dan pesantren itu sendiri.
pertama; Penyesuaian terhadap zaman, dalam hal ini kita bisa mengibaratkannya dengan mukjizat yang telah diberikan kepada para Nabi. Yang mana mukjizat itu diberikan menurut keadaan yang sedang terjadi di kehidupan Nabi yang telah dimaksud, misalnya Nabi Musa A.S diberi mukjizat berupa tongkat yang bisa berubah menjadi seekor ular raksasa untuk membinasakan ular-ular sihir ciptaan orang-orang kafir, dan mampu membelah lautan. Karena pada zaman itu musuh -musuh beliau sangat hebat, handal dalam Ilmu sihir . Nabi Isa juga demikian, beliau diberi mukjizat yang bisa menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan orang mati sehingga membingungkan semua pakar medis dikala itu. Begitu pula pada diri Nabi akhiruzzaman (Muhammad SAW) diberi mukjizat berupa sebuah kitab AL-Quran karena pada zaman itu orang quraisy (non muslim) sangat hebat dalam Ilmu sastra dan mahir sekali dalam melantunkan syair-syair.
Kedua; karena dizaman sekarang, umat Islam sangat ketinggalan dalam ilmu umum atau yang lebih tepatnya kita kenal dengan sebutan IPTEK, sehingga mereka kurang begitu memahami tentang perubahan zaman yang begitu cepat dan dan menyulitkan jika hanya bermodalkan pengetahuan agama saja tanpa disertai ilmu yang selainnya, semisalkan ilmu perekonomian untuk bidang bisnis dan lain sebagainya. Melihat semua itu bukan tidak mungkin umat Islam pada zaman sekarang sangat mudah ditipu dan dibodohi karena melihat keterbelakangannya dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat menguasai kehidupan.
Ketiga; Pesantren ini mempunyai sebuah cita-cita yang begitu tinggi untuk anak didiknya, yaitu menginginkan seluruh anak didik menjadi seorang manusia yang akademis, berwawasan global serta beakhlakul karimah dalam menjalankan kehidupannya setelah hidup bermasyarakat.Karena itulah pon-pes Fatihul Ulum ini (daerah C) dalam menjalankan semua programnya tetap berpegang teguh pada prinsip utama(Islam Kaffah) yang telah atau akan membawanya kejenjang berikutnya menjadi lebih dewasa dalam menghadapi segala bentuk Trend Global dan kultur barat yang telah menunggu dihadapan kita. MUHAFADZOTUH ALAQODIMISSHOLIH WAL AKHDU ALAJADIDILASHLAHa Mempertahankan hal lama yang baik dan memetik hal baru yang lebih baik. Inilah motto yang menjadi asas bagi pon-pes Fatihul Ulum dalam menyikapi arus zaman. Dalam perubahan ini Fatihul-Ulum tidak serta merta berubah dengan sendirinya namun semua itu tidak lepas dari hasil kerja keras M.H.Tsaqib selaku kepala daerah di daerah C. Beliau ini tipe orang pekerja keras dan tidak mudah menyerah begitu saja. Sehingga beliau sering berkata kepada anak didiknya Apapun yang orang lain bisa kita pun harus bisa bahkan beliau bisa dikatakan kunci kesuksesan daerah C. Ibaratkan kesebelasan sepak bola seperti halnya prancis yang dikapteni oleh Zinedine Zidane. Bisa dikatakan peran beliau di daerah C tak ubahnya peran Zidane di perancis. Berkat peran dan kerja keras beliau serta kekompakan seluruh jajaran pengurus dan asatid, daerah C berubah begitu cepat dan baik sehingga dapat membuka program study umum seperti SMP,MA, leskomputer, pengembangan koppotren, perpustakaan, organisasi madink, organisasi MHI {master hukum IXAFA }, pengelolaan sapi perah yang susunya sudah menyebar hampir seluruh kota kota di jember khususnya kota tanggul.
Daerah C terletak di depan kediaman pengasuh kedua PPFU , disana terdapat bilik yang jumlahnya 8 buah berukuran 8 M. Di sebelah kanan terdapat musholla dan disebelah utara musholla terdapat pengembangan koppotren,sedangkan disebelah selatannya terdapat satu bilik yang menjadi tempat kepala daerah, dan disebelah timur bilik no.5 dapat sebuah ruangan yang bisa menjadikan santri Fatihul Ulum meluangkan waktu darikejenuhan(lab komputer),di antara bilik 7 dan 8 juga ada sebuah ruangan yanga gak luas di sanalah santri menghilangkan rasa bosan setelah seharian belajar kitab kuning dan menambah pengalaman hidup dan memperluas wawasannya ( perpustakaan ), Dilantai dua terdapat 4 ruangan yang ber-ukuran 8×9 M. Diruang pertama menjadi pusat segala aktifitas yang sangat berpengaruh di daerah C (kantor) , sedangkan ruangan 2,3,4 adalah tempat dimana proses belajar-mengajarkan materi umum dilakukan(SMP.MA). Namun jangan beranggapan dengan adanya perubahan ini Fatihul Ulum tidak lagi memperjuangkan agama Islam, justru dengan adanya hal ini Fatihul Ulum ingin lebih sempurna dalam memperjuangkan agama Islam, dengan artian salaf dan umum sama-sama dijalankan. Tidak ada alasan untuk menolak sebuah kemajuan dalam bentuk apapun, lepas dari modern atau salaf, selama hal itu membuat sesuatu yang lebihbaik atau lebih mashlahat bagi kehidupan dunia dan akhirat kita, kenapa tidak? HIDUP ADALAH TANTANGAN, MAKA HADAPILAH. Keadaan suatu kaum tidak akan penah berubah, kecuali kaum itu sendiri yang ingin merubahnya, begitu juga sebaliknya Islam tidak akan pernah maju, kecuali orang Islam itu sendiri yang ingin maju.


Daerah Putri

Merupakan daerah dengan jumlah santri terbanyak, Pondok Putri terus berbenah demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan lembaga pendidikan khusus putri yang bermutu, maaf kami tidak bisa memberikan penjelasan banyak  dengan daerah ini dikarenakan author dari website ini adalah laki laki , jadi sangatlah sulit bagi kami untuk menulusurinya.


Pengasuh Pesantren

Sesudah KH. abdul Hannan wafat pengasuh PP Fatihul Ulum di gantikan  oleh putra beliau yang bernama KH. Mahfudz Abdul Hannan .


Pendidikan Formal

Pondok Pesantren  Fatihul Ulum memiliki 2 (dua) pendidikan formal tinggal SLTP dan SLTA yaitu Madrasah Tsanawiyah (MTs) Fatihul Ulum Al-Mahfudz dan Madrasah Aliyah (MA) Fatihul Ulum Al-Mahfudz.
Perlu dicatat bahwa pendidikan formal yang ada di Fatihul Ulum hanya dapat diikuti oleh santridi daerah C atau pondok belakang karena di daerah ini menerapkan pendidikan syalaf dan formal.
pendididkan formal di Pesantren Fatihul ulum memokuskan pada :
  • Matematika
  • Bahasa Inggris
  • Komputer


Madrasah Diniyah (MADIN)

Madrasah Diniyah Fatihul Ulum adalah sekolah khusus agama yang menjadi bagian integral dari sistem di Pondok Pesantren Fatihul Ulum . Sistem kelas dalam Madin ini terdiri dari I’dad (persiapan), kelas 1 diniyah sampai kelas 3 tsanawiyah


0 komentar:

Posting Komentar